Tuesday, 21 May 2019

Sinopsis Novel "Orang-Orang Proyek"

Standard
Orang – Orang Proyek – Ahmad Tohari


source: togamas.com

Kabul seorang insinyur yang diamanahi untuk membangun sebuah jembatan akhirnya mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelaksana pembangunan jembatan. Proyek pembangunan jembatan di sebuah desa dekat Sungai Cibawor tersebut menjadi ajang pamer bagi partai penguasa tanpa mengindahkan ilmu kontruksi bangunan.Jembatan harus dituntut harus jadi, ketika HUT partai penguasa. Pembangunan itu semata-mata karena desa tersebut akan dijadikan tempat perayaan ulang tahun golongan penguasa GLM (Golongan Lestari Menang). Jembatan dibangun hanya dengan bahan-bahan kualitas rendah serta tuntutan waktu yang begitu singkat. Jembatan harus dibuat walaupun dalam musim penghujan. Padahal pembangunan yang demikian sangat  beresiko terhadap kekuatan jembatan.
Dalam pelaksanaan proyek Kabul merasa miris melihat penyelewengan- penyelewengan yang terjadi, seperti penggelapan bahan bangunan, pembangunan di bawah standar  operasional dan juga adanya pemotongan uang proyek yang dilakukan orang-orang pemerintah.  Dia bergelut dengan realitas masyarakat yang korupsi, curang, dan mementingkan golongannya sendiri.
Suatu hari Kabul mempunyai permintaan terhadap bosnya yang bernama Dalkijo, Kabul meminta agar pemasangan lantai jembatan harus menggunakan besi baru, pasir yang bermutu dan juga meminta penyelesaian proyek ini tidak dipaksa bersamaan dengan pelaksanaan HUT GLM. Kalau permintaan tersebut tidak dituruti Kabul akan mengundurkan diri dari proyek itu. Dalkijo menolak permintaan Kabul. Pada akhirnya Kabul menyerah dan memilih mengundurkan diri. Meskipun sang Bos merayu dan akhirnya mengancam, namun Kabul tetap pada pendiriannya. Ia orang yang jujur dan memegang teguh idealismenya ,ia tidak mau terjun ke dalam proyek yang dipenuhi dengan korupsi. Kabul lebih memilih tidak menyelesaikan sisa proyek jembatan tersebut. Pilihan Kabul untuk mengundurkan diri dari proyek itu harus disertai dengan perpisahannya dengan orang yang dia sayangi yaitu Wati yang juga bekerja di proyek itu sebagai sekertaris dan juga para pekerja yang telah merasa nyaman dengan Kabul. Setelah Kabul keluar dari proyek itu hidupnya menjadi kurang jelas dan mengambang, namun ia tahu harus kemana untuk menenangkan hatinya,yaitu Biyungnya.
Saat peresmian, Kabul juga turut hadir. Kendaraan beriringan melewati jembatan sebagai ajang HUT partai penguasa  atau GLM. Melihat kejadian itu Kabul merasa khawatir ketika iring-iringan semakin panjang dan kemudian melewati jembatan tersebut karena Kabul yakin kekuatan jembatan belum saatnya  untuk digunakan, tapi kenyataanya dipaksakan. Akhirnya jembatan yang terlihat kokoh itu lantainya sudah rusak meski umurnya baru satu tahun.

0 comments:

Post a Comment