Tapi kau pasti akan kembali
Pada siapa
Aku yang akan menanti
Aku datang dalam kehidupan nyata
Datang menghampiri dalam kesepian
Pandangan itu seperti berada di dunia lain dan aku tak pernah tau apa yang ada di dalamnya
Lamunan itu semakin jauh dan aku semakin tak dapat melihat lagi
Engkau pun juga tak lagi mengenali ku walaupun kau tatap ribuan kali
Ku angkat jemari mu dan ku pegang erat bersama jari - jari kecil ini
Berpegangan erat dan semakin erat sampai engkau menoleh kan pandangan pada ku
Aku membalas tatapan mu dengan penuh kasih
Engkau tersadar dalam lamunan sepi
Tatapan mata ku penuh harapan agar engkau kembali seperti dulu
Tatapan mata mu menginginkan aku selalu berada di sisi mu
Aku tau engkau pejuang tangguh
Menggapai cita dan juga cinta yang sekarang telah engkau rengkuh
Ambisi yang begitu tinggi jatuh
Ketika engkau yang hanya ingin bangun dari tempat sandaran pun tak bisa
Engkau kembali menatap dalam lamunan
Mengatupkan kelopak mata mu dan air mata itu pun jatuh
Cahaya itu pun tiba - tiba menjadi redup dan tidak lagi utuh
Saat itu aku ingin pergi
Meninggalkan secangkir kopi pahit yang ada di meja persegi di depan mu
Ingin aku buang saja kopi hitam itu
Agar senyum mu kembali memancar dari dalam bibir dan juga hati mu
Aku mulai memegang gagang cangkir air kopi itu dan berniat untuk membuangnya saja
Tapi sayang, saat cangkir itu mulai berayun engkau mulai menghalangi ayunannya
Aku pun meletakkan kembali cangkir itu di atas meja
Aku pun duduk bersama mu setelah tadinya aku berdiri menuntaskan emosi
Aku duduk bersandar lalu aku alihkan pandangan ku menatap ke sebuah jendela
Pada sebuah jendela itu aku melihat kekecewaan mu
Beberapa saat setelah itu suasana menjadi hening
Kemudian keheningan itu berubah saat engkau mulai ingin mengatakan sesuatu pada ku
Engkau mengatakan bahwa ada suatu hal yang aku lupa
Ternyata aku lupa membubuhkan gula pada secangkir kopi pahit itu
Kopi pun berubah menjadi manis
Kita tersenyum berdua menikmati
Saat aku telah paham akan hal ini
Lalu engkau pergi,meninggalkan manisnya kisah diantara kita