Ikal
, Arai dan Jimbron merupakan teman akrab di SMA . Arai masih mempunyai hubungan
persaudaraan dengan Ikal . Di usia yang masih kecil saat masih sekolah dasar,
Arai telah tinggal sebatang kara. Orang tua mereka telah meninggal sejak Arai
kelas 3 SD. Ayah Ikal tidak tega melihat keponakannya tersebut. Akhirnya Arai
diminta oleh ayah Ikal untuk tinggal bersama keluarga Ikal.
Masa
SMA adalah masa dimana mereka akan menuju masa kedewasaan. Saat itu Arai jatuh
cinta pada seorang perempuan teman sekolahnya. Perempuan itu adalah Zakiah
Nurmala. Ia tak putus asa mengejar cinta Zakiah. Apapun ia lakukan demi
menaklukkan hati Zakiah. Sampai berujung pada keputusannya untuk belajar
bernyanyi dengan Bang Zaitun, seorang mantan penyanyi orkes. Arai belajar
dengan tekun. Saat waktu sudah dirasa tepat, Arai memutuskan untuk melakukan
aksinya. Ia akan bernyanyi didepan rumah Zakiah. Malam itu dengan diantar
Jimbron dan Ikal Arai menuju rumah Zakiah. Ia bernyanyi di depan rumah Zakiah.
Zakiah pun tidak merespon baik. Akhirnya Arai pulang dengan kekecewaan.
Suatu
ketika Ikal mendapat suatu hal yang tak ia sangka itu akan terjadi padanya.
Ikal yang sebelumnya mendapatkan ranking di sepuluh besar harus menerima
kenyataan bahwa nilainya menurun dan mendapat ranking yang tidak memuaskan.
Ikal putus harapan. Ia seperti mendapati dirinya bukan merupakan dirinya yang
dulu lagi. Arai memberikan nasihat pada Ikal agar ia tidak putus asa dan terus
bermimpi, terus berusaha untuk mimpi yang ingin dicapainya. Arai mengatakan
pada Ikal bahwa tidak masalah apabila kita miskin tapi kita harus mempunyai
mimpi atau cita - cita. Mimpi dan harapan yang terus membuat kita dapat selalu
hidup kata Arai pada Ikal. Mereka berdua ingin pergi ke Paris.
Setamat
dari SMA mereka pergi ke Jawa. Jimbron yang merupakan sahabat mereka berdua
menghadiahkan dua buah celengan kuda yang berisi tabungannya untuk mereka.
Sesampainya di tanah Jawa mereka menjalani kuliah sambil bekerja. Ikal kuliah
di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sedangkan beberapa waktu kemudian
Arai tiba – tiba saja saat itu menghilang. Ternyata Arai pergi ke Kalimantan
untuk kuliah dan juga bekerja. Tinggalah Ikal yang berada di kontrakan itu
tanpa Arai. Ikal bergonta – ganti pekerjaan sampai saat itu ia terakhir bekerja
di kantor pos.
Setelah lulus dan mendapat gelar S-1 di
Universitas Indonesia, ia mendapat informasi bahwa ada pendaftaran beasiswa S-2
di Paris. Seketika itu ia segera mendaftarkan diri. Tak disangka, Ikal ternyara
diterima. Tidak hanya itu, dalam sebuah kesempatan ia akhirnya bertemu dengan
Arai. Ikal menceritakan mengenai pengalamannya selama ini. Arai yang waktu itu
juga baru saja lulus S-1 di Kalimantan ternyata juga mendaftar beasiswa
tersebut. Mereka berdua di terima kuliah S-2 di Paris. Mereka senang sekali
karena dapat meraih cita –citanya yang pada awalnya hanya sebuah mimpi.
0 comments:
Post a Comment