Edensor- Andrea
Hirata
source: wikipedia.org
Kini
cita - cita yang dulu hanya sekedar mimpi itu telah terwujud. Ikal dan Arai
telah diterima sebagai mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di Sobborne,
Perancis. Pertama kali mereka menjalani hidup di Paris membuat Ikal dan Arai seakan
sudah membuat mereka putus asa, tak punya harapan lagi. Mulai dari dibentak
oleh sang pemilik kos – kosan yang galak, kemudian setelah itu menjadi seperti
orang jalanan yang tidur di luar ditambah dengan suhu yang saat itu mencapai
minus derajat celcius. Akan tetapi, hari – hari tersebut dapat mereka lalui.
Di
sana mereka bertemu dengan orang –orang dari beberapa belahan dunia. Ikal juga
sempat dekat dengan Katya, seorang perempuan cantik primadona kampus. Banyak
yang ingin menaklukkan hati wanita itu. Ikal dengan mudahnya mendapatkan Katya.
Bukannya Ikal yang mendekati Katya tetapi malah Katya yang mendekati Ikal. Saat
itu Katya mengirim pesan melalui email Ikal. Ia mengatakan bahwa jika ingin
jalan dengannya ia hanya cukup untuk mengatakan saja padanya. Keberadaan Katya
menggantikan A Ling untuk sementara. Ikal dan Katya tidak melanjutkan hubungan
tersebut karena Ikal tahu bahwa Katya hanya mempermainkan laki – laki. Apabila
ia sudah bosan ia akan meninggalkan laki – laki tersebut.
Pada
saat musim liburan, Ikal dan Arai telah berencana melakukan perjalanan mengelilingi
Eropa dan Afrika. Hal tersebut dilakukan untuk mencari sosok A Ling, gadis
Belitung dambaan Ikal selama ini. Karena uang mereka yang pas – pasan dan tidak
mencukupi untuk melakukan perjalanan itu, mereka dibantu oleh Famke Somers,
gadis cantik yang menjemput mereka di Bandara.
Famke Somers yang mempunyai latar belakang mahasiswa seni membuatkan
sepasang kostum duyung dibantu mahasiswa seni teman – teman Famke Somers.
Mereka melakukan pentas jalanan dengan kostum tersebut. Sambutan orang – orang yang
melihat pentas itu sangat baik sehingga mereka mendapatkan uang yang cukup
banyak. Uang tersebut nantinya akan digunakan sebagai dana untuk melakukan
perjalanan ke Eropa dan Afrika, mencari sosok A Ling.
Pencarian
sosok A Ling itu tak membuahkan hasil. Bukannya mereka menemukan sosok A Ling
yang dimaksud tetapi mereka malah menemukan sosok A Ling yang lain. Walaupun
begitu mereka banyak menemukan pengalaman - pengalaman menarik dalam perjalanan
yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya itu. Setelah mereka merasa
pencarian A Ling telah cukup, mereka akhirnya kembali ke Paris. Mereka
melanjutkan aktivitasnya kembali sebagai seorang mahasiswa di kampus itu.
Beberapa hari setelah kembalinya mereka ke Paris, Arai terkena suatu penyakit
serius yang membuatnya harus pulang ke Indonesia. Semenjak saat itu Ikal mengisi
hari – harinya tanpa kehadiran Arai. Ia merasa sedih semenjak Arai tidak ada di
sampingnya. Rasa sedih itu terobati dengan keberadaan teman –teman Ikal yang
menyenangkan, membuatnya terhibur.
Salah seorang pihak kampus memanggilnya,
mengatakan bahwa dosennya, yaitu Prof. Turnbull akan pensiun dan pulang ke
kampung halamannya di Sheffield, Inggris. Karena hal tersebut, pihak kampung
agar mengikuti exchange program dan pindah ke Sheffield Hallam University untuk
menghemat waktu. Ikal pun pergi ke sana dan mengerjakan risetnya. Setelah
selesai ia menemui Prof. Turnbul dirumahnya untuk menandatangani riset Ikal.
Perjalanannya menuju rumah Prof. Turnbull tersebut Ikal menemukan Desa Edensor.
Desa itu desa yang dulu pernah ia impikan. Akan tetapi, perjalanannya hingga
sampai pada Desa Edensor tersebut tetap saja ia tak pernah menemukan A Ling.
0 comments:
Post a Comment