Laskar Pelangi –
Andrea Hirata
source: wikipedia.org
Sekolah
itu bernama SD Muhammadiyah Belitung. Sekolah tersebut adalah SD Islam tertua
di Belitung. Bangunannya tidak bagus memang, sudah reyot. Mengumpulkan sepuluh
orang murid baru saja SD tersebut kesulitan. Tidak seperti sekolah swasta SD PN
Timah itu. Bangunan yang bagus serta siswa yang nampak terlihat rapi dan bersih
memakai seragam baru. Berbeda sekali dengan murid SD Muhammadiyah Belitung.
Mereka tak mempunyai seragam dan belajar dengan fasilitas seadanya. Hal
tersebut tidak menjadi masalah bagi mereka. Mereka tetap mempunyai semangat
untuk belajar. Lagi pula, seorang guru seperti Pak Harfan dan Bu Mus selalu senantiasa
memberikan pelajaran kepada mereka dengan tulus. Mereka berdua selalu
memberikan yang terbaik untuk anak laskar pelangi.
Sekolah
itu sebenarnya hampir ditutup karena pada pendaftaran hari pertama Pak Harfan
dan Bu Mus hanya mendapatkan sembilan orang murid. Padahal, agar sekolah itu
tetap berdiri, sekolah tersebut harus mendapatkan setidaknya sepuluh orang
murid. Akan tetapi, seseorang telah menyelamatkan sekolah tersebut pada hari
itu, yaitu Harun. Dia adalah seorang anak yang mempunyai keterbelakangan
mental. Walaupun begitu semangat belajarnya tidak pernah pudar. Harun terlihat
berlari dari kejauhan dengan suka ria menuju sekolah reyot tersebut pada saat
Pak Harfan hampir saja ingin mengatakan akan menutup sekolah tersebut kepada
para orang tua yang ada di sana. Hal itu urung dilakukan karena kedatangan
Harun. Pada akhirnya sekolah tersebut tetap berdiri dengan sepuluh orang murid.
Sepuluh orang itu adalah Lintang, Mahar, Ikal, Samson, Kucai, Harun, Sahara,
Taprani, Syahdan, dan A Kiong.
Lintang
adalah anak nelayan miskin di Pulau Belitung. Ia merupakan murid SD
Muhammadiyah Belitung yang mempunyai tekad yang kuat untuk tetap bersekolah.
Walaupun miskin, ia sangat berambisi dalam meraih cita – citanya. Setiap hari
80 km ia tempuh dengan sepedanya untuk pergi menuju ke sekolah. Jarak yang
begitu jauh ditambah dengan buaya yang selalu menghalangi perjalanannya menjadi
tantangan tersendiri. Ia harus menunggu sampai buaya itu pergi agar ia dapat
melewati jalan tersebut.
Lintang
adalah anak yang pintar. Pandai berhitung dan berpengetahuan luas. Ia mempunyai
teman dekat yang tak kalah pandai juga, yaitu Ikal dan Mahar. Ikal sangat
pandai menulis. Ia juga senang sekali apabila diminta Bu Mus untuk mengambil
kapur di toko langganan SD Muhammadiyah. Bahkan tidak dimintapun ia menawarkan
diri untuk mengambil kapur itu. Hal tersebut karena Ikal hanya ingin bertemu
dengan A Ling, seorang gadis cantik anak pemilik toko yang juga masih merupakan
saudara A Kiong.
Lain
halnya dengan Mahar. Ia merupakan murid yang selalu mendapatkan nilai bagus
pada mata pelajaran kesenian. Mahar sangat pandai bernyanyi dan memainkan
musik.Oleh karena itu, saat pertama kalinya SD tersebut berkenan untuk mengikuti
karnaval, Mahar ditunjuk untuk menjadi ketua. Ia ditunjuk sebagai ketua karena
dia dianggap sangat berpengetahuan tentang seni. Lomba karnaval itupun akhirnya
membuahkan hasil. Mereka memenangkan lomba tersebut walaupun ketika itu mereka
harus menari seperti orang kesurupan. Buah yang dijadikan kalung untuk menari
merupakan buah dari daerah Belitung yang apabila buah tersebut mengenai badan
akan membuat seseorang gatal – gatal. Mahar sengaja menggunakan buah itu agar
mereka terlihat mengkhayati tarian tersebut. Tidak hanya ikut dalam karnaval, mereka
bertiga yaitu Lintang, Ikal, dan Mahar juga mewakili sekolah mereka untuk maju
dalam Lomba Cerdas Cermat. Mereka akhirnya mendapat memenangkan lomba tersebut.
Dua buah kejuaraan telah mereka raih.
Selang beberapa hari setelah lomba, teman –
teman Lintang mendapat surat yang mengabarkan bahwa ayah Lintang telah
meninggal. Posisi Lintang sebagai anak laki – laki yang paling tua dengan adik
– adiknya yang masih kecil membuat Lintang harus bekerja. Ia juga harus
meninggalkan bangku sekolahnya. Pagi hari Lintang datang ke sekolah itu dengan
sepeda yang biasa ia pakai. Lintang berpamitan dengan teman – temannya dan tentu
saja teman – teman Laskar Pelangi sangat berat untuk melepasnya.
0 comments:
Post a Comment