Sunday 3 October 2021

ANALISIS UNSUR TEMA PADA NOVEL KARYA ANDREA HIRATA

Standard

 

ANALISIS UNSUR TEMA

PADA NOVEL KARYA ANDREA HIRATA

 

 

Oleh :

-          One Kusnawati Yuanda         (16201241053)

-          Dian Lauis Devita Zendi        (16201241056)

-          Zainab Qurrata A’yunin          (16201241060)

 

 

Pendididkan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Negeri Yogyakarta

 

I.              PENDAHULUAN

Setiap karya sastra merupakan perwujudan dari suatu pesan atau makna yang ingin di sampaikan oleh penulis kepada pembacanya. Diantara macam karya sastra yang ada, novel adalah salah satunya. Setiap pembaca tidak hanya sekedar membaca novel tersebut dan ikut merasakan kisah yang diciptakan oleh penulisnya. Akan tetapi, pembaca pasti akan mempertanyakan tentang pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui novel tersebut. Pesan yang ada di dalam sebuah novel dapat disampaikan secara tertulis dan tersirat. Oleh karena itu, dalam memahami suatu makna pada cerita yang disajikan dalam sebuah novel, dibutuhkan adanya suatu penafsiran pada unsur yang membangun suatu cerita.

Salah satu unsur terpenting pada sebuah karya sastra yaitu tema. Tema merupakan hal pertama yang ditentukan seorang penulis dalam menciptakan sebuah cerita. Tanpa adanya tema, sebuah cerita akan mengalami ketidakjelasan alur cerita. Tentunya dengan alur yang tidak jelas akan menimbulkan tidak sampainya makna pokok yang ingin penulis sampaikan kepada pembacanya.

Di dalam makalah ini, akan dibahas mengenai tema dalam lima novel karya Andrea Hirata. Dari keempat novel yang akan dibahas merupakan novel tetralogi dari karya Andrea Hirata. Kelima novel tersebut ialah ; Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, dan Ayah.

 

II.           LANDASAN TEORI

A.      Pengertian Tema

Tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Tema juga sering diidentikkan dengan “sesuatu” yang ada di dalam cerita itu, entah itu disebut “arti yang tersembunyi”, gagasan tertentu, atau yang lainnya, yang cerita itu sendiri hanalah ilustrasinya. Secara sederhanandapat dikatakan bahwa tema adalah arti cerita; tema adalah arti penyiaran cerita; tema mungkin menjadi arti penemuan cerita.

Sebagai sebuah karya imajinatif, tema dapat diungkapkan melalui dialog tokoh-tokohnya, melalui konflik-konflik yang dibangun, atau melalui komentar secara tidak langsung. Oleh karena itu, tema yang baik pada hakikatnya adalah tema yang tidak diungkapkan secara langsung dan jelas.

Dalam menentukan tema pada sebuah karya fiksi, pembaca harus menyimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita. Walaupun tema sulit untuk ditentukan, tetapi tema bukanlah makna yang terlalu “disembunyikan”, tetapi belum tentu juga dikemukakan secara eksplisit. Tema merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita, dengan sendirinya ia akan “tersembunyi” di balik cerita yang mendukungnya.

B.       Penggolongan Tema

1.        Tema Tradisional dan Nontradisional

Meredith & Fitzgerald berpendapat bahwa tema tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjuk pada tema yang hanya “itu-itu” saja, dalam arti jtema itu telah lama dipergunakan dan dapat ditemukan dalam berbagai cerita, termasuk cerita lama. Tema tradisional memiliki banya variasi. Walau banyak variasinya, tema-tema tradisional boleh dikatakan selalu ada kaitannya dengan masalah kebenaran dan kejahatan (melalui Nurgiyantoro 2013:126)

Selain hal-hal yang bernuansa tradisional, tema sebuah karya mungkin saja mengangkat sesuatu yang tidak lazim, yaitu mengangkat tema nontradisional. Tema nontradisional merupakan tema yang tidak sesuai dengan harapan pembaca. Berhadapan dengan cerita fiksi, pada umumnya orang mengharapkan akhir cerita yang baik. Namun, di dalam tema nontradisional, akhir cerita yang disajikan berjalan melawan arus dari pikiran pembaca atau tidak sesuai dengan harapan pembaca.

2.        Menurut Shipley terdapat lima tingkatan tema

Dalam Dictionary of World Literature, Shipley mengartikan tema sebagai subjek wacana, topik umum, atau masalah utama yang dituangkan ke dalam cerita. Shipley membedakan tema –tema karya sastra ke dalam lima tingkatan yaitu :

Pertama, tema tingkat fisik, manusia sebagai (atau :dalam tingakat kejiwaan) molekul, man as molecule. Tema pada tingkat fisik lebih banyak menunjukan mobilitas fisik daripada kejiwaan.

Kedua, tema tingkat organik, manusia sebagai (atau : dalam tingkat kejiwaan) protoplasma, man as protoplasm. Pada tingkat ini lebih banyak menyangkut mengenai masalah seksualitas. Berbagai persoalan kehidupan seksual mendapat penekanan pada tingkat ini. 

Ketiga, tema tingkat sosial, manusia sebagai makhluk sosial, man as socius. Kehidupan bermasyarakat tempat manusia berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan banyak memunculkan berbagai masalah sosial.  Masalah tersebut antara lain berupa masalah ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kebudayaan, perjuangan, cinta kasih antarsesama, propaganda, hubungan atasan-bawahan, dan berbagai masalah dan hubungan sosial lainnya yang biasanya muncul dalam karya yang berwujud kritik sosial.

Keempat, tema tingkat egois, manusia sebagai individu, man as individualism. Manusia sebagai makhluk individu banyak memunyai permasalahan dan konflik. Masalah individualitas tersebut antara lain berupa masalah egositas, martabat, harga diri, atau sifat dan sikap tertentu manusia lainnya yang pada umumnya bersifat batin dan dirasakan oleh yang bersangkutan. Masalah individualitas dapat menunjukan jati diri, citra diri, atau sosok kepribadian seseorang.

Kelima, tema tingkat divine, manusia sebagai makhluk tingkat tinggi. Masalah yang menonjol dalam tema tingkat divine adalah masalah manusia dengan Sang Pencipta, religiositas, atau berbagai masalah yang bersifat filosofis lainnya seperti pandangan hidup,visi, dan keyakinan (melalui Nurgiyantoro 2013:130-133).

 

3.        Tema Utama dan Tema Tambahan

Makna cerita dalam sebuah karya fiksi dapat diambil lebih dari satu interpretasi. Hal ini menyebabkan tidak mudahnya kita dalam menentukan tema mayor (artinya: makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu). Menentukan tema pokok sebuah cerita pada hakikatnya merupakan aktivitas mengidentifikasi, memilih, mempertimbangkan, dan menilai, di antara sejumlah makna yang ditafsirkan ada dikandung oleh karya yang bersangkutan.

Makna pokok cerita tersirat dalam sebagian besar, untuk tidak dikatakan dalam keseluruhan, cerita, bukan makna yang hanya terdapat pada bagian – bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna bagian, makna tambahan. Makna – makna tambahan ini yang disebut sebagai tema –tema tambahan, atau tema minor. Banyak sedikitnya tema minor tergantung banyak sedikitnya makna tambahan yang dapat ditafsirkan dari sebuah cerita novel.

Makna pokok cerita bersifat merangkum berbagai makna khusus, makna – makna tambahan itu bersifat mendukung dan atau mencerminkan makna utama keseluruhan cerita. Makna – makna tambahan itu bersifat mempertegas eksistensi makna utama atau tema mayor.

C.       Penafsiran Tema

Dalam usaha menemukan dan menafsirkan tema sebuah novel, secara lebih khusus dan rinci, Stanton mengemukakan adanya sejumlah kriteria.

Penafsiran sebuah tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan tiap detil cerita yang menonjol. Kesulitan yang mungkin dihadapi adalah dalam hal menemukan dan atau menentukan ddetil-detil yang menonjol tersebut.  Tokoh-masalah-konflik merupakan tempat yang paling strategis untuk mengungkapkan tema utama sebuah novel.

Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat bertentangan dengan tiap detil cerita. Pada penafsiran sebuah novel hendaknya juga tidak mendasarkan pada diri pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam novel yang bersangkutan. Tema cerita tidak dapat ditafsirkan hanya berdasarkan perkiraan sesuatu yang dibayangkan ada dalam cerita, atau informasi lain yang kurang dapat dipercaya. Penafsiran tema pada sebuah novel hendaknya mendasarkan diri pada bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau yang disarankan pada cerita. Penunjukan tema pada sebuah cerita haruslah dapat dibuktikan dengan data-data atau detil-detil cerita yang terdapat dalam cerita itu, baik yang berupa bukti langsung maupun tidak langsung (melalui Nurgiyantoro 2013:139-140).

 

III.        HASIL KAJIAN TEMA

A.    Hasil Kajian

Dari hasil analisi kelima novel karya Andrea Hirata dapat diambil beberapa tema yang terdapat didalamnya.Hanya terdapat dua novel yang memiliki tema nontradisional.Dan kelima novel karya Andrea Hirata lebih condong memiliki tema sosial jika tema berdasarkan tingkat kejiwaannya.Kemudian tentu saja kelimanya memiliki tema tambahan serta tema utama.

No

Judul Buku

Tema Dikotomis

Tema Menurut Tingkat Kejiwaan

Tema Minor

Tema Mayor

1

Laskar Pelangi

Tema Tradisional : diakhir cerita memperlihatkan anggota Laskar Pelangi yang telah mapan

a. Tema Tingkat Sosial : memperlihatkan hubungan persahaban, kisah cinta, dan hubungan antara guru dengan murid
b. Tema Tingkat Fisik : Keseluruhan cerita lebih dominan dengan kegiatan fisik

(1) Kegelisahan dalam penantian
(2) Kegigihan dalam mencari ilmu
(3) Persahabatan yang tulus
(4) Cinta pertama
(5) Kegilaan pada hal-hal mistis
(6) Perjuangan mewujudkan mimpi
(7) Mimpi yang terhenti

Perjuangan meraih pendidikan

2

Sang Pemimpi

Tema Tradisional : novel ini berakhir dengan lolosnya Ikal dan Arai mendapat beasiswa ke Perguruan Tinggi di Sorbonne, Prancis.

a. Tema Tingkat Sosial : memperlihatkan hubungan persahabatan yang erat tiga tokoh utama.
b. Tema Tingkat Fisik : Keseluruhan cerita lebih dominan dengan kegiatan fisik

(1) Kuatnya persahabatan
(2) Kesetiaan cinta
(3) Kelakuan masa remaja
(4) Perjuangan hidup
(5) Kasih sayang orang tua
(6) Semangat meraih mimpi

Semangat meraih mimpi

3

Edensor

Tema Tradisioal : novel ini berakhir dengan lolosnya Ikal dan Arai mendapat beasiswa ke Perguruan Tinggi di Sorbonne, Prancis.

a. Tema Tingkat Sosial : memperlihatkan hubungan persahabatan yang erat tiga tokoh utama.
b. Tema Tingkat Fisik : Keseluruhan cerita lebih dominan dengan kegiatan fisik

(1) Seorang peimpin yang teladan
(2) Kesetiaan dalam persahabatan
(3) Keberanian menghadapi rintangan
(4) Kekhawatiran seorang ibu

Kesengguhan dalam bertindak

4

Maryamah Karpov

Tema Non Tradisional : setelah banyak perjuangan yang dilakukan Ikal untuk menemukan A Ling tapi mereka tidak dapat bersatu.

a. Tema Tingkat Sosial : memperlihatkan kehidupan masyarakat Belitong
b. Tema Tingkat Fisik : Keseluruhan cerita lebih dominan dengan kegiatan fisik

(1) Kesetiaan cinta
(2) Perjuangan mempertahankan hidup
(3) Kesetiaan antar saudara
(4) Nyali yang tangguh

Perjuangan cinta seseorang

5

Ayah

Tema Non Tradisional : setelah bertemu anaknya Sabari pun meninggal dunia

a. Tema Tingkat Sosial : memperllihatkan kehidupan percintaan Marlena, dan hubungannya dengan Sabari
b. Tema Tingkat Egois : Sabari menjadi gila ketika Zorro diambil oleh mantan istirnya

(1) Perjuangan cinta yang bertepuk sebelah tangan
(2) Ketulusan dalam mencintai
(3) Ketidak-puasan
(4) Kehilangan yang dikasihi
(5) Menanti sebuah pertemuan
(6) Kepeduliaan dalam sebuah persahabatan
(7) Kasih sayang seorang Ayah

Kasih sayang seorang Ayah

 

B.     Pembahasan

1.         Laskar Pelangi

·      Tema Minor :

(1)     Kegelisahan dalam penantian            : Bu Mus menanti dengan penuh harap akan datangnya murid kesepuluh SD Muhammadiyah. Jika, tidak genap sepuluh, sekolah itu akan di tutup. Sampai akhirnya, kegelisahan semua terjawab dengan datangnya Harun, seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental. Datangnya Harun menyelamatkan semuanya. Kesembilan temannya akhirnya bisa terus bersekolah dan SD Muhammadiyah tidak di tutup.

(2)     Kegigihan dalam mencari ilmu : Meskipun anak-anak Laskar Pelangi memiliki keterbelakangan dalam ekonomi, mereka memiliki semangat untuk bersekolah. Bahkan, Lintang pun harus menempuh jarak 80 km untuk pulang-pergi ke sekolah. Mereka sungguh tidak mengenal rasa putus asa.

(3)     Persahabatan yang tulus        : Kesepuluh anak laskar pelangi memiliki kepedulian satu sama lain. Tolong-menolong dan kasih-mengasihi sA Ling mereka berikan. Seperti saat adanya karnaval, mereka dengan kompak bersemangat ingin memenangkan lomba itu. Walaupun mereka kegatalan karena buah yang mereka kenakan sebagai kalung, pada akhirnya berkat kekompakan mereka, mereka berhasil memenangkan lomba tersebut.

(4)     Cinta pertama : Ikal yang diberi tugas Bu Muslimah untuk membeli kapur bersama Syahdan awalnya merasa keberatan. Akan tetapi, setelah ia sampai di toko tempat membeli kapur tersebut, Ikal merasa sangat bahagia. Bahagianya Ikal karena ia melihat kuku-kuku indah menjulur keluar memberikan kapur pesanan Ikal. Sejak saat itulah Ikal jatuh cinta kepada pemilik kuku-kuku indah tersebut. A Ling, gadis hokian yang menjadi cinta pertamanya.

(5)     Kegilaan pada hal-hal mistis : Mahar selain cerdas dalam bidang seni, ia juga terkenal sebagai orang yang suka membual. Mahar menyukai mitos, tahayul, dan hal-hal mistis lainnya. Kegilaannya pada hal-hal semacam itu telah sampai pada tahap tak wajar. Ia membuat komunitas yang kegiatannya hanya seputar hal-hal gaib.

(6)     Perjuangan mewujudkan mimpi : Setelah beberapa tahun, anak laskar pelangi beranjak dewasa. Perjuangan mereka saat di SD Muhammadiyah itu tidak sia-sia. Mereka berhasil membawa diri mereka pada keberhasilan. Ikal bahkan menempuh pendidikan di Paris, sedangkan Mahar dan teman lainnya menjadi seseorang yang membanggakan Belitong.

(7)     Mimpi yang terhenti : Lama Lintang tidak masuk sekolah membuat sahabat-sahabatnya beserta Bu Muslimah khawatir. Setelah lama mengkhawatirkan Lintang yang tak ada kabar, tiba-tiba datanglah Lintang ke sekolah tersebut. Lintang disambut dengan riang gembira oleh seluruh sahabatnya. Akan tetapi, saat itu Lintang membawa kabar buruk untuk mereka. Ayah Lintang telah meninggal dunia, dengan berat hati Lintang harus menggantikan ayahnya sebagai pencari nafkah keluarga. Pergantian tugas tersebut membuat Lintang harus mengubur mimpinya untuk sekolah. Ia, Lintang, sang jenius harus rela berhenti sekolah dan fokus bekerja mencari nafkah.

·      Tema Mayor :

Dari ke-tujuh tema minor diatas terdapat tema mayor yang dapat diambil yakni, “Perjuangan Meraih Pendidikan”. Diambilnya tema tersebut karena cerita dalam novel “Laskar Pelangi” dominan tentang perjuangan anak-anak dalam memperoleh pendidikan dan memperlihatkan perkembangan mereka selama sekolah di SD Muhammadiyah Belitong.

·      Termasuk Tema Tradisional, karena diakhir cerita diperlihatkan anggota Laskar Pelangi yang telah berkehidupan mapan dan memiliki pekerjaan yang beragam serta membanggakan.

·      Termasuk Tema Tingkat Sosial, karena dalam novel ini menceritakan tentang persahaban, hubungan antar murid dan guru, serta sedikit menyenggol masalah cinta pertama.

·      Termasuk Tema Tingkat Fisik, karena seluruh cerita memperlihatkan tentang aktivitas anggota Laskar Pelangi secara nyata dan tidak dominan unsur kejiwaannya.

2.        Sang Pemimpi

·      Tema Minor :

(1)     Kuatnya persahabatan : Ketiga pemimpi yakni, Arai, Ikal, dan Jimbron memiliki ikatan persahabatan yang tak

(2)     Kesetiaan cinta : Begitu cintanya Arai kepada Zakiah Nurmala hingga berbagai cara untuk membuat gadis itu tersenyum ia telah lakukan. Hingga lulus SMA pun Arai tetap menjadikan sosok Zakiah Nurmala sebagai gadis pujaannya.

(3)     Masa-masa remaja : Perjalanan meraih mimpi ketiganya tidak selalu berjalan lurus-lurus saja alias benar-benar saja. Ikal, Arai, dan Jimbron juga seorang laki-laki yang sedang dalam masa pubertas. Ketiganya sempat berencana untuk menonton film dewasa disalah satu tempat di dekat tempat tinggal mereka. Akhirnya mereka berhasil menonton film tersebut dengan menyamar. Akan tetapi, tetap saja mereka bertiga ketahuan oleh guru SMA nya dan mendapat hukuman pA Ling memalukan sepanjang hidup mereka.

(4)     Perjuangan hidup : Agar kehidupan mereka yang jauh dari rumah orang tua dapat terpenuhi dengan baik, ketiganya memutuskan untuk bekerja paruh. Berbagai rintangan hidup telah mereka lewati dengan berbagai jalan yang mereka lalui. Hidup bertiga dengan tekad dan semangat yang tak padam meraih mimpi.

(5)     Kasih sayang orang tua : Dengan bangga ayah Ikal selalu mengenakan baju safari empat sakunya untuk menghadiri acara pembagian raport Ikal dan Arai. Pria paruh baya tersebut dengan riangnya mengayuh sepedanya dari rumah ke SMA Ikal yang jaraknya sangat jauh. Demi mengambil raport anak-anak kebanggaannya yang pasti selalu berada di garda depan. Ayah yang selalu diam tapi memiliki sejuta kasih sayang yang tak terduga cara penyampaiannya.

(6)     Semangat meraih mimpi : Melalui gurunya di SMA yang selalu membacakan puisi berbahasa Prancis dan menyebutkan keindahan-keindahan negara tersebut tercetuslah keinginan untuk bersekolah disana. Mimpi yang selalu mereka pegang sebagai tujuan hidup yang telah mereka lalui dengan kerja keras. Meski sempat merasa putus asa tapi semagat kembali membara dan akhirnya mimpi itu tercapai.

·      Tema Mayor :

Dari ke-enam tema minor diatas terdapat tema mayor yang dapat diambil dari novel “Sang Pemimpi” yakni, “Semangat meraih mimpi”. Kisah yang selalu disampaikan dalam novel “Sang Pemimpi” selalu menyangkut pautkan tentang mimpi-mimpi ketiga tokoh utama dan hal-hal yang telah mereka lalui untuk meraih mimpi tersebut.

·      Termasuk Tema Tradisional, karena dalam akhir novel “Sang Pemimpi” diceritakan bahwa Ikal dan Arai berhasil lolos beasiswa S2 di salah satu Perguruan Tinggi di Sorbonne, Prancis.

·      Termasuk Tema Tingkat Sosial, karena memperlihatkan persahabatan yang erat antara ketiga tokoh. Kemudian juga hubungan ketiga tokoh dengan masyarakat disekitar mereka.

·      Termasuk Tema Tingkat Fisik, karena dalam novel “Sang Pemimpi” lebih menonjolkan hal-hal yang dilalui tokoh-tokohnya dalam melalui jalan hidup yang keras.

 

3.        Edensor

·      Tema Minor :

(1)     Kesetiaan  cinta : Meskipun telah jauh dari Belitong dengan tinggal di Sorbonne, Prancis, Ikal dan Arai tetap teguh mencintai gadis yang sama. Arai tetap menjadikan Zakiah Nurmala gadis pujaannya. Sedangkan Ikal, meskipun ia pernah menjalin kasih dengan Katya gadis dambaan kebanyakan pria di kampus, hatinya tetap saja untuk A Ling. Bahkan Ikal mencari keberadaan A Ling di Eropa.

(2)     Perjuangan mempertahankan hidup : Ketika terjadi kesalah pahaman dengan pemilik flat di Belanda, Arai dan Ikal terpaksa menghabiskan malam diluar. Padahal saat itu udara terasa dingin hingga menusuk tulang. Ikal yang perlahan menjadi tak berdaya merasa bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Akan tetapi, Arai dengan segudang akal menimbuni Ikal dengan daun-daun busuk guna menghangatkan kembali tubuh Ikal. Akhirnya Ikal pun merasa lebih baik dari sebelumnya. Trik tersebut didapatkan Arai dari buku sejarah yang menceritakan cara tentara Prusia bertahan di musim salju.

(3)     Kesetiaan antar saudara : Ketika Arai menghilang dan tidak kembali ke apartemen mereka, Ikal pun merasa cemas. Ia mencoba mencari keberadaan Arai, namun tidak ketemu. Ikal panik dan terus mencari Arai.

(4)     Nyali yang tangguh : Ikal dan Arai merealisasikan rencananya mengelilingi Eropa. Bermodalkan tekad mereka memulai perjalanannya. Banyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang mereka dapatkan dari perjalanan tersebut.

·      Tema Mayor :

Dari ke-empat tema minor diatas terdapat tema mayornya yakni, “Kesungguhan dalam Bertindak”. Diambilnya tema termaksud karena Ikal dan Arai selalu melakukan sesuatu dengan kesungguhan yang kuat tidak pernah setengah-setengah.

·      Termasuk Tema Tradisional, karena dalam akhir cerita novel “Edensor” dikatakan bahwa Ikal telah menemukan desa Edensor yang selama ini ia kagumi. Sesuai dengan judul novelnya, novel ini memiliki akhir seperti itu.

·      Termasuk Tema Tingkat Sosial, karena dalam novel ini mengisahkan kehidupan menempuh pendidikan di Sorbonne, persahabatan, kisah cinta, dan hubungan antar tokoh utama dengan tokoh yang memiliki jabatan lebih tinggi darinya.

·      Termasuk Tema Tingkat Fisik, karena dalam novel ini lebih memperlihatkan cerita-cerita yang menonjolkan fisik daripada unsur kejiwaannya.

 

4.      Maryamah Karpov

·      Tema  Minor

(1)     Seorang pemimpin yang teladan : Ketua Karmun sebagai pemimpin kampung yang sangat peduli pada kampung dan warganya. Ia berusaha memberikan pelayanan yang terbaik di kampungnya dengan mendatangkan seorang dokter gigi, membujuk warganya agar mau datang ke dokter gigi saat sakit. Pernah juga ia sampai memboncengkan salah satu warganya untuk membawanya ke dokter gigi.

(2)     Kesetiaan dalam persahabatan : Saat Ikal berencana membuat kapal banyak orang yang meremehkannya. Akan tetapi, di saat seperti itu, sahabatnya pun datang membesarkan hatinya. Mereka adalah Lintang dan Mahar yang selalu setia memberikan dukungan dan bantuan dalam proses pembuatan kapal dan petualangannya mencari A Ling.

(3)     Keberanian menghadapi rintangan : Keberanian Ikal berlayar sampai ke Pulau Batuan hanya untuk mencari A Ling. Padahal, berlayar menuju Pulau Batuan tidaklah mudah. Ikal harus berhadapan dengan ombak dan badai besar serta para kaum lanun (bajak laut).

(4)     Kekhawatiran seorang ibu : Saat Ikal belum juga bekerja sesaat setelah kepulangannya dari Paris. Kemudian, dia malah berencana akan pergi ke Pulau Batuan, pulau yang dianggap berbahaya itu hanya sekedar untuk mencari A Ling.

·      Tema Mayor  :

Dari ke-empat tema minor diatas terdapat tema mayor dalam novel “Maryamah Karpov” yakni, “Perjuangan Cinta Seseorang”. Ikal melakukan apa saja demi dapat bertemu dengan A Ling yang ia rasa gadis yang ia cintainya tersebut saat itu berada di Pulau Batuan. Perjuangan tersebut terlihat mulai dari pembuatan kapal, bertemu dengan orang – orang yang sempat mematahkan mentalnya, menghadapi ombak dan badai di laut, sampai akhirnya ia dapat bertemu A Ling di Pulau Batuan

·      Termasuk Tema Nontradisional  : Akhir dari kisah tersebut tidak sesuai dengan harapan pembaca. Harapan pembaca setelah Ikal menemukan A Ling, mereka akan menikah. Akan tetapi, dalam cerita tersebut pernikahan antara Ikal dan A Ling tidak terjadi karena ayah Ikal tidak mengizinkan Ikal untuk menikah dengan A Ling.

·      Termasuk Tema Fisik : Aktivitas fisik tersebut ditunjukan saat ia bekerja keras di tambang timah,  membuat perahu dan petualangannya mencari A Ling.

·      Termasuk Tema Sosial  : Menceritakan kehidupan orang – orang Belitong mulai dari para nelayan, pemimpin kampung, dokter yang mengabdi di Belitong.

 

5.      Ayah

·      Tema Minor :

(1)     Perjuangan cinta yang bertepuk sebelah tangan        : Marlena tetap saja tidak jatuh cinta pada Sabari setelah banyak usaha yang telah Sabari lakukan. Setelah kejadian pemberian pensil dari Marlena, Sabari benar -benar mencintai wanita itu. Apapun yang sekiranya disukai oleh Marlena, dengan tulus ia lakukan demi wanita yang ia kagumi itu. Meskipun puisi-puisi Sabari ditolak oleh Marlena, Sabari tetap mencintai Marlena. Sampai-sampai Sabari bekerja di perusahaan Batako ayah Lena untuk mendekati wanita itu.

(2)     Ketulusan dalam mencintai   : Sabari tidak mempedulikan penilaian buruk masyarakat terhadap wanita yang ia cintai itu. Ia sendiri pun tahu tentang kebiasaan bergonta-ganti pasangan yang dimiliki Lena. Namun, tetap saja, laki-laki itu dengan setia terus mencintai Marlena. Sabari bahkan mau menikahi Marlena yang mengalami “kecelakaan” di dalam pergaulannya. Tak hanya menikahi saja, tetapi Sabari pun merawat dengan baik anak hasil pergaulan Lena dengan entah siapa orangnya. Ia begitu menyayangi dan mencintai Zorro dengan ketulusan dan keikhlasan.

(3)     Ketidak-puasan: Setelah bercerai dari Sabari, Marlena sering sekali kawin cerai dengan beberapa pria.

(4)     Kehilangan yang dikasihi : Setelah perceraiannya dengan Marlena, Sabari merasakan kehilangan yang mendalam. Tidak seperti mantan istrinya yang terus bergonta-ganti pasangan, Sabari merasakan putus asa. Sampai-sampai ia pun perlahan kehilangan kesadarannya.

(5)     Menanti sebuah pertemuan: Betapa bahagianya Sabari bertemu dengan kedua orang yang ia harapkan kedatangannya setelah bertahun – tahun tidak bertemu, terutama pertemuannya dengan Zorro yang selalu ia nantikan.

(6)     Kepedulian dalam sebuah persahabatan : Melihat kondisi sahabatnya yang semakin memprihatinkan, Tamat dan Ukun rela mencari Marlena dan Zorro di Pulau Sumatera. Sampai akhirnya mereka berdua berhasil mempertemukan Sabari dengan yang dinanti.

(7)     Kasih sayang seorang ayah : Meskipun Sabari bukanlah ayah kandung Zorro, namun ia sangat menyangi anaknya itu. Saking sayangnya ia terhadap Zorro, ia hampir gila karena Zorro dibawa pergi oleh Marlena.

·      Tema mayor dari Novel Ayah mengenai “Kasih Sayang Seorang Ayah”. Kasih sayang yang Sabari berikan kepadaa Zorro sangatlah tulus tanpa cela. Meskipun Sabari bukanlah ayah kandung Zorro, namun ia sangat menyangi anaknya itu. Saking sayangnya ia terhadap Zorro, ia hampir gila karena Zorro dibawa pergi oleh Marlena.

·      Tema Nontradisional : dalam Novel Ayah diperlihatkan mengenai tokoh utama yang ketika itu sempat bertemu lagi dengan anaknya akan tetapi beberapa waktu kemudian tokoh utama tersebut meninggal dunia.

·      Tema tingkat sosial : menceritakan mengenai orang yang senang berganti – ganti pasangan, mengenai hubungan antara Marlena dengan ayahnya yang merenggang, Sabari yang sempat kehilangan harta dan keluarganya.

·      Tema tingkat egois : pada tingkat ini ditunjukan saat sabari menjadi gila saat Zorro diambil paksa oleh Marlena. Ia menjadi tidak peduli dengan dirinya sendiri dan orang lain. Saat itu dia hanya ingin Zorro berada di dekatnya.

 

 

IV.        KESIMPULAN

Dari pengakajian mengenai tema dalam novel Andrea Hirata yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa tema merupakan patokan pengarang dalam mengembangkan cerita. Tema dapat digolongkan berdasarkan penggolongan secara dikotomis, tingkat pengalaman jiwa, utama, dan tambahan. Kemudian dengan ditemukannya tema dalam sebuah novel akan membuat kita sebagai pembaca tidak buta arah dengan jalan cerita dan makna yang ingin penulis sampaikan.

Dari kelima novel karya Andrea Hirata memiliki tema yang senada dan makna yang ingin disampaikan tidak jauh beda dari karya-karya sebelumnya. Dengan pemilihan kata yang tepat dan mudah untuk dipahami, pembaca akan mampu mengetahui makna yang terkandung secara tepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press.

Fananic, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah     University Press.

Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

 

 

Sumber data buku yang dikaji:

Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Hirata, Andrea. 2017. Sang Pemimpi. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Hirata, Andrea. 2017. Edensor. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Hirata,Andrea.2008. Maryamah Karpov. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Hirata,Andrea.2015. Ayah. Yogyakarta : PT Bentang Pustaka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran

 

Laskar Pelangi

            Berawal dari sebuah daerah di Belitong. Awal kisah persahabatan serta perjuangan anak-anak dalam meraih pendidikan di SD Muhammadiyah yang terancam ditutup jika tidak memiliki sepuluh murid tahun itu. Pak Harfan sebagai kepala sekolah dan Bu Muslimah menunggu anak-anak dambaan mereka untuk datang pagi itu di SD Muhammadiyah. Perlahan satu per-satu anak mulai berdatangan bersama orang tua mereka. Sembilan murid, masih kurang satu untuk memastikan agar sekolahan tidak ditutup. Kesembilan murid tersebut yakni, Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Mahar dilanda kegelisahan yang amat tak menentu menunggu penyelamat mimpi mereka untuk bersekolah. Sangat menyedihkan jika mimpi mereka untuk memeroleh pendidikan harus kandas karena ditutupnya sekolah tersebut. Terlebih karena kesembilan anak tersebut berasal dari keluarga yang tidak mampu, maka SD Muhammadiyah adalah satu-satunya sekolah harapan mereka.

            Ditengah kegelisahan yang tak menentu tiba-tiba datanglah seorang laki-laki mendekat menuju sekolah tersebut. Harun, seorang yang keterbelakangan mental. Ia sosok pahlawan penyelamat mimpi ke sembilan temannya termasuk penyelamat SD Muhammadiyah dari ancaman ditutup.  Lengkap sudah keluarga baru SD Muhammadiyah itu. Cerita seru yang tak terbayangkan dimulai telah dimulai. Kisah ke sepuluh anak tersebut tidak hanya perihal pendidikan mereka di SD Muhammadiyah saja, namun kisah mereka lebih didominasi tentang kisah pengalaman hidup yang sangat memberi pelajaran bagi kita semua. 

            Bu Muslimah selaku guru di SD Muhammadiyah memiliki tradisi yang unik dalam memasangkan teman sebangku murid-muridnya itu. Biasanya Bu Muslimah akan memasangkan muridnya berdasarkan kemiripan yang dimiliki keduanya, contohnya Ikal dan Lintang. Mereka berdua disandingkan untuk menjadi teman sebangku karena sama-sama memiliki rambut keriting. Kemudian Trapani dan Mahar karena keduanya sama-sama berwajah tampan, dan begitulah seterusnya. Kemudian ditunjuknyalah Kucai sebagai ketua kelas yang awalnya ditentang olehnya.

            Kesepuluh anak tersebut menjadi sangat akrab, banyak hal yang telah mereka lalui bersama sehingga hal itu membuat mereka seperti sebuah keluarga. Akhirnya tercetuslah  “ Laskar Pelangi “ sebuah pengikat persahabatan mereka yang mewakili diri mereka yang berbeda-beda rupa, hobi, kelebihan, namun tetap bersama dan bersatu. Ke sepuluh anak laskar pelangi memiliki kelebihan yang berbeda-beda dan tentu saja kelebihan yang dimiliki satu orang tidak menjadikan yang lain minder. Akan tetapi, kelebihan yang dimiliki satu orang membuat lainnya menjadi bersemangat untuk menjadi lebih maju. Dan tentu saja yang memiliki kelebihan tidak menjadi sombong, namun berusaha mendorong temannya menjadi lebih baik. Begitulah mereka selalu tolong-menolong.

            Lintang dikarunia kelebihan sebagai seorang jenius angka, tapi tidak hanya itu ia memiliki pemikiran diluar anak-anak lainnya. Bu Muslimah senang sekali, ia seperti menemukan harta karun yang selama bertahun-tahun ia cari. Lintang, pejuang pendidikan hingga mempertaruhkan nyawanya dihadang buaya sambil mengayuh sepedanya 80 km pulang pergi dari rumah ke sekolahnya.

            Tidak hanya Lintang, Mahar juga menjadi tokoh penting kemajuan SD Muhammadiyah. Namun, Mahar memiliki kelebihan yang berlainan dari Lintang. Mahar memiliki bakat dalam hal seni. Dialah sosok yang mampu mengantarkan kemenangan SD Muhammadiyah dalam perlombaan di karnaval. Mereka menari seperti orang kesetanan dikarenakan kalung yang mereka kenakan dari buah yang langkah dan hanya ada di Balitong, merupakan tanaman yang membuat seluruh badan gatal. Itulah sepenggal kejadian menarik dalam karnaval tersebut.

            Selain kisah-kisah yang membangun hidup terselip juga kisah cinta pertama Ikal yang manis menggelikan. A Ling, gadis dengan kuku-kuku indah yang menjadi cinta pertama Ikal. Dan Syahdan, teman yang selalu bersama Ikal ketika hendak menemui A Ling dengan motif membeli kapur. Kisah cinta itu harus berakhir lantaran A Ling hendak pindah untuk menemani bibinya yang tinggal sendirian.

            Kehidupan anggota laskar pelangi ditambah dengan masuknya anggota baru dalam lingkaran mereka. Flo, gadis cantik yang ngotot pindah ke SD Muhammadiyah yang sebelumnya sekolah di  SD PN. Sejak kedatangan Flo yang sejalan dengan pemikiran aneh-aneh Mahar, suasana kelas menjadi lebih ramai.

            SD Muhammadiyah ikut serta dalam ajang lomba cerdas cermat, hal itu adalah pengalaman pertama untuk sekolah tersebut. Ikal, Sahara, dan Lintang adalah perwakilan dari sekolah itu. Sebelum lomba dimulai Ikal dan Sahara terlihat cemas berbeda dengan Lintang yang nampak tenang. Selama perlombaan Lintang lah yang selalu menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan, dan jawabannya pun selalu benar. Meskipun ada beberapa halangan yang mengganggu kemenangan mutlak mereka, tapi akhirnya SD Muhammadiyah dinyatakan menang dengan mutlak.

            Kebahagiaan tidak bertahan lama. Lintang sang juara harapan SD Muhammadiyah akhirnya berhenti sekolah karena harus menggantikan posisi ayahnya sebagai pencari nafkah. Ayah Lintang meninggal dunia, itulah kabar menyedihkan yang menggetarkan hati sahabat-sahabatnya laskar pelangi. Mimpi-mimpi Lintang harus berhenti dengan kehendak takdir. Takdir yang amat perih.

            Beberapa tahun kemudian, banyak pengalaman yang telah dilalui oleh anggota Laskar Pelangi. Mereka telah menemukan takdir yang berbeda-beda dengan perasaan yang berbeda. Akan tetapi, mereka tetap dapat bertemu dengan berbagai pertemuan yang telah dirancang oleh takdir. Ikal akhirnya bersekolah di Paris, sedangkan Mahar dan teman-teman lainnya menjadi seseorang yang dapat membanggakan Belitong. Bahkan terdapat cinta lokasi diantara anggota Laskar Pelangi yang membawa kedua sejoli tersebut ke jenjang pernikahan.

 

 

Sang Pemimpi

Masih mengisahkan tentang kehidupan Ikal. Akan tetapi, kali ini Ikal bersama dua temannya, Arai dan Jimbron akan melalui berbagai pengalaman hidup masa remaja yang begitu menarik dan menginspirasi.  Ketiga serangkai yang susah senang selalu bersama, persahabatan ketiga pria yang terasa manis menyentuh.

Ketiga pemimpi yang melanjutkan sekolah ke SMA Bukan Main, di tempat inilah awal perjalanan meraih mimpi ketiganya. Ikal dan Arai adalah saudara sepupu. Arai yang menjadi yatim piatu ketika SD telah tinggal dirumah Ikal sejak saat itu, Arai telah dianggap anak sendiri oleh kedua orang tua Ikal. Kemudian Jimbron yang memiliki nasib sama dengan Arai yakni tidak memiliki orang tua. Ayah Jimbron dirawat dan dibesarkan oleh seorang pendeta yang sangat baik dan tidak memaksa Jimbron untuk berpindah keyakinan, Jimbron tetap menjadi muslim yang taat.

Ikal dan Arai yang pintar selalu menmpati garda depan ketika ujian, namun lain dengan Jimbron. Jimbron tak sepandai kedua sahabatnya tersebut, ia menduduki ranking 78 dari 160 siswa. Jimbron terlalu disibukkan dengan hobinya mengagumi kuda. Ada kisah yang sangat menyentuh dibalik tergila-gilanya Jimbron pada kuda. Perjalanan menuju mimpi yang agung ketiganya sangatlah panjang dan berliku. Pak Balia, kepala sekolah yang selalu menyebut keindahan Prancis. Ia lah yang membuat mereka bermimpi untuk menginjakkan kaki di altar suci Universitas di Sorbonne, Prancis. Berbagai cara mereka tempuh untuk mewujudkan mimpi agung tersebut. Bekerja paruh waktu, merupakan jadwal wajib setelah belajar di sekolah. Sempat Ikal berputus asa pada mimpi agungnya tersebut, namun sosok Arai yang selalu membuatnya kagum mampu membangkitkan gairah mimpi tersebut kembali.

Arai dan Ikal memutuskan untuk ke Jakarta, Jimbron tidak ikut bersama mereka. Jimbron hanya mampu memberikan masing-masing sahabatnya celengan kuda yang ia dapatkan dari kenalannya. Jimbron sangat rajin mengisi celengannya tersebut untuk nantinya ia berikan kepada kedua sahabatnya sebagai bekal. Hanya itu yang dapat Jimbron lakukan, tapi hal itulah yang membuat Arai dan Ikal lebih semangat mencapai mimpi mereka.

Bukan Jakarta yang mereka singgahi, melainkan Bogor. Karena suatu kejadian membuat mereka sampai di Bogor. Berbulan-bulan terkatung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup. Setelah berbagai pekerjaan mereka lalui, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), sedangkan Arai diam-diam memutuskan pergi merantau ke Kalimantan tanpa pamit pada Ikal. Tahun selanjutnya, Ikal masih belum mengetahui keberadaan Arai, ia juga memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Setelah selesai S1 di UI, Ikal berencana untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa ketika ada info lowongan beasiswa tersebut.

Sampailah Ikal di tahap wawancara, awalnya professor pengujinya meragukan Ikal tapi ketika ia mulai terpukau pada Ikal ketika melihat proposal riset miliknya. Wawancara berjalan begitu lancar dan tak terduga. Akan tetapi sesuatu yang terduga lainnya menghampiri Ikal. Ikal bertemu dengan sepupunya Arai di tempat wawancara tersebut. Ternyata Arai juga termasuk calon penerima beasiswa S2 ke Eropa. Begitu bahagia diri Ikal bertemu dengan sepupu tercintanya tersebut. Arai pun menceritakan bahwa dirinya bekerja di Kalimantan menyusul temannya disana, kemudian kuliah di Universitas Mulawarman mengambil jurusan Biologi. Proposal riset yang ditulis oleh Arai tak kalah hebat dengan milik Ikal dan berpotensi untuk diterima.

Akhirnya setelah wawancara tersebut keduanya memutuskan untuk kembali ke Belitong. Setelah beberapa lama menunggu tibalah surat keputusan yang dikirim ke rumah Ikal. Keduanya berdebar-debar membuka isinya, pengumuman penerimaan beasiswa tersebut sangatlah menggetarkan nyali mereka. Ternyata keduanya lolos mendapatkan beasiswa ke Eropa, setelah Ikal mencocokkan suratnya dengan milik Arai, keduanya ditempatkan di Universitas yang sama yaitu di Sorbonne, Prancis.

 

Edensor

Menceritakan kisah kelanjutan perjalanan mimpi Ikal dan Arai. Berbagai kejadian yang dialami keduanya di Eropa yang terhubung dengan kisah masa kecil mereka. Dimulai dari awal menginjakkan kaki di Eropa, cerita kehidupan perkuliahan mereka, kisah cinta, dan tentunya cerita pengalaman hidup yang sangat menginspirasi.

Setelah mendapatkan pengumuman lolos beasiswa S2 di Eropa, Ikal dan Arai segera mengurusi berbagai keperluan yang disiapkan untuk hidupnya di Eropa. Arai yang berpamitan dengan gadis pujaan Zakia Nurmala yang dibalas dengan sikap cuek oleh gadis tersebut. Akan tetapi, bagi Arai, Zakia Nurmala satu-satunya gadis yang menempati relung hatinya. Begitu pula dengan Ikal yang masih menjadikan A Ling gadis pujaan. Ikal berniat untuk mencari A Ling di Eropa nanti.

Perjalanan dari Indonesia ke Belanda membutuhkan hampir 16 jam perjalanan. Ikal dan Arai dijemput oleh seorang wanita berparas cantic bernama Mrs. Famke Somers yang mengantarkan keduanya ke sebuah flat tempat mereka akan menginap. Sayangnya terjadi kesalah pahaman antara keduanya dengan pemilik flat. Alhasil Ikal dan Arai harus menghabiskan malam dijalan dengan berjuang melawan dingin yang menusuk hingga ke tulang. Ikal yang tidak tahan dinginnya kota tersebut menjadi terlihat lemas dan seperti orang sekarat. Aria yang terkenal dengan berbagai akal yang tidak dapat ditebak menimbuni Ikal dengan daun-daun busuk, hal itu dimaksudkan supaya Ikal merasa hangat. Ya, tentu saja dengan aksi Arai tersebut membuat Ikal merasa lebih baik.

Pertolongan pun datang setelah Erika, sekretaris Dr. Woodward ditugaskan menjemput keduanya dan mengantarkannya kembali ke flat. Seminggu kemudian, mereka memutuskan berangkat ke Prancis mencari apartemen untuk tempat tinggal sekaligus mengunjungi menara Eiffel yang fenomenal itu.

Kegiatan perkuliahan pun dimulai. Ikal dan Arai dipertemukan dengan berbagai orang dari bangsa yang berbeda. Teman-teman sekelas Ikal terlihat sangat menonjol dan hebat berbeda dengan dirinya yang tergolong kurang aktif saat perkuliahan. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat Ikal menjadi tak terlihat di mata Katya. Katya sosok gadis yang sempurna idola para pria di kampusnya. Banyak pria yang mencoba mendekatinya, hanya saja selalu ia tolak dengan berbagai alasan yang memiliki makna tersirat bahwa “Aku Menolak”. Katya memilih Ikal sebagai pria yang menemani hari-harinya beberapa waktu. Meskipun telah menjalin kasih cukup lama, Ikal masih tidak sanggup melupakan A Ling. Akhirnya setelah ia memastikan keseriusan cinta Katya terhadap dirinya, ia pun memutuskan untuk berteman saja dengan Katya. Katya pun menerima keputusan Ikal dengan senang hati. Keduanya tetap berteman meski jalinan cinta mereka telah usai.

Ditengah-tengah kesibukan perkuliahannya, Ikal menyempatkan diri untuk mencari keberadaan A Ling di Eropa. Ia selalu mencari nama A Ling di internet, kemudian beberapa daerah yang menunjukkan nama A Ling pun muncul. Sayang, tidak satu pun tempat yang benar-benar dihuni oleh A Ling.

Selang beberapa lama perjalanan kuliah, Ikal dan Arai berencana untuk merealisasikan mimpi mereka untuk berkeliling Eropa. Rencana tersebut mereka sampaikan di depan teman-teman mereka. Awalnya teman-teman mereka meragukan rencana tersebut, tapi setelah itu mereka tertarik untuk ikut dalam rencana perjalanan tersebut dan menjadikannya sebuah taruhan. Taruhannya, siapa yang mampu mengunjungi negara terbanyak dialah pemenangnya. Waktu mengelilingi Eropa dilakukan selama 3 bulan. Mereka memulai perjalanan dari Belanda. Bersama Arai, ia berhasil mengelilingi beberapa negara di Eropa, dari yang terlihat cantik hingga yang mengerikan. Setelah kegiatan mengelilingi Eropa itu usai, Arai terserang penyakit pernapasan akut yang merupakan penyakit keturunan yang pernah menewaskan ayahnya. Kemudian, Arai pun dipulangkan ke Indonesia untuk menjalani pengobatan. Setelah kabar buruk mengenai Arai, kabar buruk selanjutnya yang menimpa Ikal adalah bahwa dosen pembimbingnya akan segera pension. Ikal disarankan untuk ikut bersama dosennya ke sebuah tempat bernama Sheffield di Inggris.

Setelah selesai mengurusi masalah transfer perguruan tinggi, Ikal bergegas menuju tempat dosennya berada. Dalam perjalanan ia melewati sebuah desa yang begitu menakjubkan. Saking takjubnya Ikal memutuskan untuk singgah sejenak di desa tersebut. Ikal yang tidak tahu nama desa itu bertanya pada salah seorang disana, dan betaoa terkejutnya ia ternyata tempat itu bernama Edensor.

Sungguh suatu kebetulan yang sangat kebetulan, ia dapat singgah di desa yang sangat ia kagumi dari kecil. Desa yang dipernkenalkan oleh A Ling lewat buku pemberiannya. Edensor, sungguh tempat yang sangat ia idamkan untuk disinggahi. Dan teringatlah Ikal dengan masa kecilnya, serta A Ling cinta pertamanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Maryamah Karpov

Setelah dua tahun Ikal kuliah di Sorbonne akhirnya ia lulus dari sidang tesisnya. Walaupun, saat sidang tesis ia juga harus menghadapi dosen yang sempat membuat mentalnya turun. Dua tahun sudah Ikal berada di Paris dan setelah kelulusannya ia akan pulang menuju kampung halamannya di Belitong. Sebelum ia pulang ke Indonesia, ia sempat meluangkan waktu untuk merayakan farewell party bersama mahasiswa lainnya seperti mahasiswa dari Jerman, The Brits dari Inggris, China, Amerika Latin dan masih banyak lagi mahasiswa yang datang dari berbagai belahan dunia.

Setibanya di kampung halaman, untuk menuju kampungnya, ia diantar oleh Bang Zaitun dengan bus reotnya. Seseorang yang dulu ia kenal sebagai pemimpin orkes dan mempunyai banyak istri itu sekarang menjadi sopir Bus Dendang Gembira Suka – Suka. Begitulah orang menyebut angkutan tersebut. Perubahan profesi Bang Zaitun dari pemimpin orkes menjadi sopir bus itu terjadi karena orkes yang ia pimpin sepi penggemar. Pada masa sekarang ini, orang – orang lebih senang dengan organ tunggal. Karena hal tersebut, Bang Zaitun alih profesi, melelang sebuah bus reot kemudian ia jadikan sebagai alat transportasi umum di Belitong yang ia kemudikan sendiri.

Semenjak ia di Belitong, ia juga sering mendengar orang – orang Belitong dijuluki dengan nama  unik yang diambil dari sebuah peristiwa. Misalnya seperti Berahim Harap Tenang, seorang juru pancar film. Ia diberi julukan tersebut karena setiap ganti rol, ia memasang slide text HARAP TENANG di layar. Ada juga nama unik lainnya yaitu Kamsir si Buta dari Gua Hantu, Rustam Simpan Pinjam, Munawir Berita Buruk, Marsanip Sopir Ambulans, Makruf Bui,Bc.I.P., Berahim Harap Tenang Yunior (menggantikan ayahnya Berahim Harap Tenang yang telah  meninggal), Mahmudin Pelupa, Munaf Katakanlah, dan masih banyak julukan – julukan lainnya.

Beberapa waktu kemudian Ikal teringat dengan A Ling, cinta pertamanya. Ia akan mencari A Ling di sebuah pulau yang angker bernama Pulau Batuan. Kata seorang nelayan, orang yang pergi ke pulau tersebut akan sulit untuk selamat saat kembali pulang. Akan tetapi, pernah ada seseorang yang selamat dari pulau yang mengerikan itu. Orang itu adalah Tuk Bayan Tula. Seketika itu ia ingin bertemu dengan orang tersebut.

Ikal berkeinginan membuat sebuah perahu untuk digunakannya menuju Pulau Batuan. Orang – orang di kampung meremehkan niat besarnya itu. Tiba – tiba saat ia sedang sendiri di tepi pantai ia mendengar suara yang membesarkan hatinya. Ternyata suara itu adalah Lintang. Semenjak saat itu Ikal bertemu dengan anggota Laskar Pelangi. Beruntungnya lagi, dia bertemu dengan Mahar yang ternyata sahabat kecilnya tersebut kenal dengan Tuk Bayan Tula. Sehingga, dari Mahar inilah dia dapat bertemu dengan Tuk Bayan Tula untuk mendapatkan petuah – petuah agar bisa selamat sampai Pulau Batuan hingga kembali pulang ke Belitong. 

Ikal bekerja keras membuat perahu itu. Lintang dengan kecerdasannya membantu membuat skema perahu dan memperkirakan ukuran – ukuran kayu yang dibutuhkan sampai sedetail – detailnya. Saat perahu masih belum selesai dan kayu seruknya telah habis, tak ada seorangpun yang menjual kayu seruk padanya. Mereka takut akan larangan menjual kayu seruk. Atas petunjuk misterius dari Mahar, ia menemukan kayu yang dimaksud di dasar Sungai Linggang. Di dasar Sungai Linggang itu terdapat perahu lanun yang karam. Perahu tersebut terbuat dari papan kayu seruk. Papan – papan kayu seruk tersebut yang nantinya akan Ikal ambil untuk digunakan membuat perahu. Akan tetapi, perahu tersebut sulit diangkat dari dasar sungai karena telah seratus tahun berada di sana sehingga lekat dengan lumpur. Lintang dengan kecerdasannya memberikan solusi pada Ikal untuk menyiapkan beberapa drum yang nantinya akan mampu untuk mengangkat perahu tersebut dari dasar sungai. Berkat teori Lintang tersebut perahu tersebut dapat terangkat dari dasar sungai.

Sekarang, perahu yang dibuat Ikal telah selesai. Ikal siap untuk berlayar menuju Pulau Batuan. Ikal akan berlayar bersama Mahar, Chung Fa, dan Kalimut. Mereka kemudian bertemu dengan Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw. Dari situ kemudian mereka pergi ke Pulau Batuan. Mereka bertemu dengan Tambok. Di Pulau Batuan itu mereka diminta untuk menyerahkan apa yang telah mereka siapkan, cari apa yang ingin mereka cari, dan tidak lebih dari tiga hari. Akhirnya selama waktu yang ada tersebut mereka menemukan A Ling dan kembali ke Belitong dengan Selamat.

Sesampainya di Belitong Ikal dipaksa oleh Ketua Karmun untuk pergi ke dokter gigi. Ia memaksa Ikal di depan A Ling agar Ikal tak enak apabila menolak bujukan Ketua Karmun. Semenjak Dokter Diaz yang merupakan seorang dokter gigi itu ada di kampungnya, dokter itu tak pernah mendapatkan pasien. Padahal Ketua Karmun telah bersusah payah mendatangkannya untuk mengobati warga di kampung. Setelah dibujuk akhirnya Ikal bersedia untuk datang ke dokter gigi itu. Akhirnya, setelah peristiwa itu warga yang lain satu per satu bersedia untuk datang berobat ke dokter gigi. Beberapa waktu kemudian Ikal meminta izin pada ayahnya untuk meminang A Ling yang sangat dicintainya. Akan tetapi, ternyata sang ayah tidak mengizinkannya untuk meminang A Ling.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ayah

 

Sabari dan Marlena adalah teman satu sekolah sewaktu SMA. Sabari tadinya adalah seseorang yang tidak terlalu tertarik soal perempuan dan percintaan. Semenjak bertemu dengan Marlena yang memberinya sebuah pensil sebagai hadiah setelah Marlena merebut paksa kertas jawaban Bahasa Indonesia Sabari pada saat ujian, Sabari mulai jatuh cinta pada gadis tersebut. Sabari adalah seorang yang lugu yang pandai membuat puisi. Karena kepandaiannya membuat puisi, Sabari sering mengirim puisi buatannya untuk Marlena. Walaupun puisi – puisi yang ditujukan pada pujaan hatinya tersebut sering ditolak tetapi Sabari tidak pernah putus asa. Sabari melakukan hal apapun yang menurut Zuraida, teman dekat Marlena, disenangi oleh Lena. Hal tersebut ternyata tidak membuat hati Lena luluh. Menurut Lena, Sabari bukanlah tipe laki – laki yang disukai oleh Lena.

Kesetiaan cinta Sabari kepada Lena begitu tulus. Pada akhirnya, setelah beberapa waktu lulus dari SMA, Sabari memutuskan untuk menjadi karyawan dari usaha pembuatan batako. Kebetulan pemilik dari usaha tersebut adalah ayah Lena. Sabari pikir, dengan bekerja di pembuatan batako milik ayah Lena, Sabari akan sering bertemu dengan Lena dan dia akan lebih mudah untuk mendekati Lena. Setiap hari Sabari bekerja dengan giat untuk menarik perhatian Lena. Akan tetapi, tetap saja Lena tidak peduli dengan hal tersebut. Bahkan, saat Sabari menjadi karyawan teladan, hal tersebut juga tidak membuahkan hasil untuk membuat Lena merasa tertarik dengan Sabari.

Selama menjadi karyawan di tempat ayah Lena, sering kali Sabari melihat Lena bepergian dengan beberapa laki - laki. Sampai pada akhirnya Lena hamil di luar nikah. Ayah Lena sangat marah pada saat itu. Ditambah dengan laki – laki yang menghamili anaknya tidak mau untuk bertanggung jawab menikahi Lena. Sabari mengetahui hal tersebut. Kemudian Sabari menawarkan diri untuk menikahi Lena. Pernikahan antara Lena dan Sabari pun terjadi walau tanpa rasa cinta dari Lena.

Dari hasil perbuatan Lena dengan laki – laki yang menghamilinya, Lena melahirkan seorang anak yang diberi nama Zorro. Walaupun Zorro bukan anak kandung Sabari, Sabari sangat mencintai Zorro seperti anak kandungnya sendiri. Bahkan Sabari tidak ingin berpisah dari Zorro. Lena jarang pulang ke rumah. Sehingga Zorro terkadang hanya berdua dengan Sabari. Sabari sering menceritakan berbagai cerita pada Zorro. Dia juga sering berpuisi dengan Zorro sama seperti saat ayah Sabari berpuisi dengan Sabari sewaktu Sabari masih kecil.Sabari sangat bahagia sekali menghabiskan waktu setiap harinya dengan Zorro. Akan tetapi , sekarang ini kebahagiaan yang diciptakan tersebut tidak nampak lagi karena Lena memutuskan untuk bercerai dengan Sabari sekaligus membawa Zorro dari tangan Sabari. Sabari mulai sedikit demi sedikit kehilangan semangatnya. Kecintaannya pada Zorro membuatnya tidak siap menghadapi kehilangan yang begitu tiba-tiba. Setelah bercerai dengan Sabari, Marlena kawin cerai dengan beberapa pria.  

Perginya Lena dan Zorro bertahun – tahun membuat Sabari merasa sangat kehilangan. Tidak hanya istri dan anak tirinya yang ia cintai, sampai – sampai dia juga kehilangan akal sehatnya. Waktu itu, Sabari sudah ditemukan di pasar dengan pakaian kumal dan sulit dikenali. Dia tertawa saat orang lain sedih, menangis saat orang sedang tertawa. Hal tersebut membuat dua sahabatnya merasa iba terhadap Sabari. Sahabat Sabari, Ukun dan Tamat rela pergi mencari Lena dan Zorro ke Sumatera. Setelah lama menacari mereka berdua di Sumatera, dua sahabat Sabari tersebut berhasil membawa Lena dan Zorro kepada Sabari. Senang sekali hati Sabari pada saat itu. Anaknya yang dulu diambil oleh mantan istrinya, kini kembali kepadanya setelah terpisah selama bertahun-tahun. Beberapa waktu kemudian, Sabari meninggal. Setelah meninggalnya Sabari, Lena berpesan pada anaknya. Ia ingin dimakamkan di dekat makan Sabari saat ia nantinya meninggal.

 

 

0 comments:

Post a Comment