Tuesday 21 May 2019

Sinopsis Novel "Laskar Pelangi"

Standard
Laskar Pelangi – Andrea Hirata

source: wikipedia.org

Sekolah itu bernama SD Muhammadiyah Belitung. Sekolah tersebut adalah SD Islam tertua di Belitung. Bangunannya tidak bagus memang, sudah reyot. Mengumpulkan sepuluh orang murid baru saja SD tersebut kesulitan. Tidak seperti sekolah swasta SD PN Timah itu. Bangunan yang bagus serta siswa yang nampak terlihat rapi dan bersih memakai seragam baru. Berbeda sekali dengan murid SD Muhammadiyah Belitung. Mereka tak mempunyai seragam dan belajar dengan fasilitas seadanya. Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi mereka. Mereka tetap mempunyai semangat untuk belajar. Lagi pula, seorang guru seperti Pak Harfan dan Bu Mus selalu senantiasa memberikan pelajaran kepada mereka dengan tulus. Mereka berdua selalu memberikan yang terbaik untuk anak laskar pelangi.
Sekolah itu sebenarnya hampir ditutup karena pada pendaftaran hari pertama Pak Harfan dan Bu Mus hanya mendapatkan sembilan orang murid. Padahal, agar sekolah itu tetap berdiri, sekolah tersebut harus mendapatkan setidaknya sepuluh orang murid. Akan tetapi, seseorang telah menyelamatkan sekolah tersebut pada hari itu, yaitu Harun. Dia adalah seorang anak yang mempunyai keterbelakangan mental. Walaupun begitu semangat belajarnya tidak pernah pudar. Harun terlihat berlari dari kejauhan dengan suka ria menuju sekolah reyot tersebut pada saat Pak Harfan hampir saja ingin mengatakan akan menutup sekolah tersebut kepada para orang tua yang ada di sana. Hal itu urung dilakukan karena kedatangan Harun. Pada akhirnya sekolah tersebut tetap berdiri dengan sepuluh orang murid. Sepuluh orang itu adalah Lintang, Mahar, Ikal, Samson, Kucai, Harun, Sahara, Taprani, Syahdan, dan A Kiong.
Lintang adalah anak nelayan miskin di Pulau Belitung. Ia merupakan murid SD Muhammadiyah Belitung yang mempunyai tekad yang kuat untuk tetap bersekolah. Walaupun miskin, ia sangat berambisi dalam meraih cita – citanya. Setiap hari 80 km ia tempuh dengan sepedanya untuk pergi menuju ke sekolah. Jarak yang begitu jauh ditambah dengan buaya yang selalu menghalangi perjalanannya menjadi tantangan tersendiri. Ia harus menunggu sampai buaya itu pergi agar ia dapat melewati jalan tersebut.
Lintang adalah anak yang pintar. Pandai berhitung dan berpengetahuan luas. Ia mempunyai teman dekat yang tak kalah pandai juga, yaitu Ikal dan Mahar. Ikal sangat pandai menulis. Ia juga senang sekali apabila diminta Bu Mus untuk mengambil kapur di toko langganan SD Muhammadiyah. Bahkan tidak dimintapun ia menawarkan diri untuk mengambil kapur itu. Hal tersebut karena Ikal hanya ingin bertemu dengan A Ling, seorang gadis cantik anak pemilik toko yang juga masih merupakan saudara A Kiong.
Lain halnya dengan Mahar. Ia merupakan murid yang selalu mendapatkan nilai bagus pada mata pelajaran kesenian. Mahar sangat pandai bernyanyi dan memainkan musik.Oleh karena itu, saat pertama kalinya SD tersebut berkenan untuk mengikuti karnaval, Mahar ditunjuk untuk menjadi ketua. Ia ditunjuk sebagai ketua karena dia dianggap sangat berpengetahuan tentang seni. Lomba karnaval itupun akhirnya membuahkan hasil. Mereka memenangkan lomba tersebut walaupun ketika itu mereka harus menari seperti orang kesurupan. Buah yang dijadikan kalung untuk menari merupakan buah dari daerah Belitung yang apabila buah tersebut mengenai badan akan membuat seseorang gatal – gatal. Mahar sengaja menggunakan buah itu agar mereka terlihat mengkhayati tarian tersebut. Tidak hanya ikut dalam karnaval, mereka bertiga yaitu Lintang, Ikal, dan Mahar juga mewakili sekolah mereka untuk maju dalam Lomba Cerdas Cermat. Mereka akhirnya mendapat memenangkan lomba tersebut. Dua buah kejuaraan telah mereka raih.
Selang beberapa hari setelah lomba, teman – teman Lintang mendapat surat yang mengabarkan bahwa ayah Lintang telah meninggal. Posisi Lintang sebagai anak laki – laki yang paling tua dengan adik – adiknya yang masih kecil membuat Lintang harus bekerja. Ia juga harus meninggalkan bangku sekolahnya. Pagi hari Lintang datang ke sekolah itu dengan sepeda yang biasa ia pakai. Lintang berpamitan dengan teman – temannya dan tentu saja teman – teman Laskar Pelangi sangat berat untuk melepasnya. 

0 comments:

Post a Comment